Jika ditanya ke petani, mana yang lebih penting antara traktor atau motor, kemungkinan jawabannya adalah traktor (belum ada survei) karena traktor merupakan kebutuhan dasar petani dalam pengolahan lanan pertanian sebelum penanaman, bahkan beberapa daerah mengalami keterlambatan tanam karena kekurangan traktor, bahkan saya pernah mendapati suatu hamparan pertanian seluas sekitar 200 Ha dalam 1 desa dan hanya memiliki 3 traktor. Jika dalam sehari 1 traktor hanya mampu mengerjakan 1 ha untuk bajak dan rotari maka dibutuhkan sekitar 2 bulan untuk menggarap semua lahan yang ada, sehingga program tanam serempak mustahil
tidak bisa terlaksana dan parhanya kemungkinan yang digarap terakhir akan kekurangan air ataupun kalau ada serangan hama dan penyakit sangat sabanyak sehingga tentunya bisa menurunkan produksi.
Jika kita jalan-jalan ke rumah petani diantara 10 petani mungkin 7 diantaranya memiliki motor, namun ironis kemungkina hanya satu atau bahkan tidak ada yang memiliki traktor. sedangkan jika melihat di pasaran, harga antara motor dan traktor tidak terlalu jauh berbeda, lantas apakah yang menjadi penyebab petani jarang tidak memiliki traktor, sedangkan itu merupakan salah satu sarana pendukung dalam bidang pertanian.
Kedepan mungkin pemerintah harus memikirkan ulang kebijakan, dengan program asuransi pertanian dapat mendorong peningkatan kepemilikan traktor, dari pada pemerintah hanya membagi-bagikan traktor ke hanya segelintir petani, alangka baiknya dana tersebut di alokasikan sebagai jaminan ke lembaga-lembaga perkreditan untuk menjamin pinjaman petani dalam bentuk traktor. sehingga jika dalam setahun pemerintah bisa membagikan 10.000 hand traktor dengan sistem ini mungkin bisa mendorong kepemilikan traktor meningkat signifikan.