Salah satu kendala bangsa ini adalah produksi beras yang belum mampu mencukupi kebutuhan nasional, walaupun bangsa ini merupakan negara agraris dengan luas areal tanaman padi mencapai 11 juta Hektar, salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah rendahnya rata-rata produksi nasional.
Peningkatan produksi dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya: teknik budidaya, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit sampai dengan proses pasca panen
salah satu cara yang bisa digunakan dalam peningkatan produksi adalah dengan teknik budidaya dengan menggunakan metode JAJAR LEGOWO, teknik ini sebenarnya sudah cukup lama di ajarkan ke petani, namun jika melihat kondisi lapangan pengaplikasiannya masih sangat kurang, hal ini disebabkan karena biaya tanam yang sangat mahal, apalagi dengan sistem jajar legowo, para buruh tanam meminta bayaran tambahan jika sebelumnya biaya borongan tanam untuk jarak tanam biasa ( 20 x 20 cm) berkisar Rp. 750.000 dengan sistem tanam jajar legowo menjadi Rp. 1.000.000 - Rp. 1.250.000, sehingga sekarang beberapa daerah sentra pertanian lebih memilih sistem tanam TABELA karena biayanya yang cukup murah.
Sistem Tanam LEGOWO berasal dari bahasa jawa yaitu "Lego" yang berarti luas dan "Dowo" yang berarti Panjang, tujuan utama dari sitem tanam ini adalah peningkatan produksi dengan cara memodifikasi pertanaman dengan mengatur jarak tanam sehingga seolah-olah tanaman padi berada di pinggir pematang sehingga lebih cukup mendapatkan sinar matahari yang digunakan dalam proses fotosintesis.
sistem tanam jajar legowo memiliki banyak manfaat diantaranya
Peningkatan produksi dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya: teknik budidaya, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit sampai dengan proses pasca panen
salah satu cara yang bisa digunakan dalam peningkatan produksi adalah dengan teknik budidaya dengan menggunakan metode JAJAR LEGOWO, teknik ini sebenarnya sudah cukup lama di ajarkan ke petani, namun jika melihat kondisi lapangan pengaplikasiannya masih sangat kurang, hal ini disebabkan karena biaya tanam yang sangat mahal, apalagi dengan sistem jajar legowo, para buruh tanam meminta bayaran tambahan jika sebelumnya biaya borongan tanam untuk jarak tanam biasa ( 20 x 20 cm) berkisar Rp. 750.000 dengan sistem tanam jajar legowo menjadi Rp. 1.000.000 - Rp. 1.250.000, sehingga sekarang beberapa daerah sentra pertanian lebih memilih sistem tanam TABELA karena biayanya yang cukup murah.
Sistem Tanam LEGOWO berasal dari bahasa jawa yaitu "Lego" yang berarti luas dan "Dowo" yang berarti Panjang, tujuan utama dari sitem tanam ini adalah peningkatan produksi dengan cara memodifikasi pertanaman dengan mengatur jarak tanam sehingga seolah-olah tanaman padi berada di pinggir pematang sehingga lebih cukup mendapatkan sinar matahari yang digunakan dalam proses fotosintesis.
sistem tanam jajar legowo memiliki banyak manfaat diantaranya
- Akan meningkatkan produksi tanaman padi secara signifikan
- Memperbaiki kualitas gabah karena akan semakin banyaknya tanaman pinggir
- Dapat mengurangi serangan hama dan penyakit pada tanaman padi
- Akan mempermudah dalam perawatan tanaman padi baik dalam proses pemupukan maupun penyemprotan pestisida
- Dapat menghemat pupuk, karena yang dipupuk hanya di bagian dalam baris tanaman saja
- Akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama pada saat melakukan proses penanaman padi
- Membutuhkan benih yang lebih banyak, ini dikarenakan semakin banyaknya populasi tanaman padi
- Pada umumnya pada lahan yang menggunakan jajar legowo, maka akan lebih banyak ditumbuhi rumput
kita akan menganalisa keuntungan tanam jajar legowo dibanding dengan cara konvesional
Analisa kekurangan/kerugian menggunakan cara tanam jajar legowo jika dikonversi ke Rupiah bisa dilihat pada tabel berikut
jika melihat tabel di atas pada awalnya petani perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menggunakan sistem tanam jajar legowo, sehingga kadang-kadang mereka enggan untuk menerapkan sistem budidaya ini,
sekarang mari kita lihat seperti apa sistem tanam legowo dan kenapa mampu meningkatkan produksi
Cara tanam konvesional (20 x 20 cm)
jika petani menggunakan cara tanam ini bisa dihitung berapa jumlah populasi tanaman padi dalam satu hektar. Perhitungannya sebagai berikut :
1 Hektar = 100 x 100 meter = 10.000 meter kuadrat
jika luasan areal 1 x 1 meter dengan jarak tanam 20 x 20 cm berarti ada 25 rumpun tanaman
jadi jika dalam 1 ha ada 250.000 rumpun tanaman padi
Jika diasumsikan dalam 1 rumpun ada 10 anakan produktif dan 1 anakan produktif menghasilkan malai seberat 3 gram
maka produksi perhektar sekitar 250.000 x 10 x 3 gram = 7.500.000 gram = 7.500 kg
ilustrasinya bisa dilihat digambar berikut :
Sistem Tanam Jajar Legowo
Jika petani menggunakan cara tanam jajar legowo jumlah populasi tanaman padi dalam satu hektar sebagai berikut :
1 Hektar = 100 x 100 meter = 10.000 meter kuadrat
jika luasan areal 1 x 1 meter dengan jarak tanam 20 x 40 x 12,5 cm berarti ada 32 rumpun tanaman dimana pada 1 meter baris didepan ada 4 rumpun tanaman dan tanaman yang berderet kebelakang ada 8 tanaman
jadi jika dalam 1 ha ada 320.000 rumpun tanaman padi
Jika diasumsikan dalam 1 rumpun ada 10 anakan produktif dan 1 anakan produktif menghasilkan malai seberat 3 gram
maka produksi perhektar sekitar 320.000 x 10 x 3 gram = 9.600.000 gram = 9.600 kg
Jadi tanpa menambah luas areal, mengganti benih, menambah pupuk cukup merubah sistem tanam yang biayanya hanya sekitar Rp. 550.000/Ha petani dapat menambah keuntungan sekitar 2.100 kg dan jika dikonversi ke harga GKG (Gabah kering Giling) sekitar Rp, 3.000/kg maka dalam 1 Ha petani dapat untung
(Selisih produksi x Harga Gabah) - Biaya tambahan
(9.600 kg - 7.500 kg x Rp. 3.000) - Rp. 550.000
Rp. 5.750.000
Jika melihat banyaknya keuntungan yang diperoleh oleh petani dengan hanya merubah sistem tanam dan juga besarnya peningkatan produksi per hektarnya bukan tidak mungkin jika sistem ini diterapkan indonesia bisa Swasembada beras, mungkin akan jadi eksportir beras
salah satu caranya dengan memberikan stimulan/bantuan kepada seluruh petani yang mau menanam jajar legowo untuk menutup tambahan biaya produksi
Jika luas areal tanam Indonesia sebanyak 11 jt Ha dengan tambahan biaya tanam legowo sekitar Rp. 550.000 maka akan dibutuhkan dana sekitar 6 Triliun untuk merealisasikan program ini dengan tambahan produksi gabah sekitar 22 juta ton atau sekitar 13,2 juta ton Beras dengan rendemen 60 %
tidak perlu menunggu sampai 3 tahun untuk swasembada
analisa produksi artikel padi jajar legowo padi padi nasional peningkatan produksi swasembada pangan tabela